KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, mengklaim telah memblokir sebanyak 2500 barcode ganda yang ada di Papua.
Edi Mangun selaku, Area Manager Comm, Rell dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengungkapkan pemblokiran ini menyusul banyaknya temuan kecurangan di SPBU.
“Kami sudah menyampaikan bahwa barcode yang dipakai oleh pemerintah untuk mengatur distribusi agar tepat sasaran. Namun kami masih menemukan banyak kecurangan,” ujar Edi di Mapolda Papua, Selasa 3 September 2024.
Menurut Edi, pemblokiran ini mengindikasi terdapat lebih dari 2.500 penggandaan barcode yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Olehnya itu kami menemui pihak Polda Papua untuk membicarakan hal tersebut. Selain Itu juga termasuk menyangkut kepadatan antrean di SPBU agar masalah ini dapat terselesaikan,” katanya.
Berkaitan dengan antrean SPBU, Edi Mangun memastikan Pertamina akan menjaga kuota BBM di SPBU agar tidak berkurang. Ia juga menyampaikan bahwa selama ini Pertamina tidak pernah kekurangan stok.
“Pertamina hari ini berterima kasih kepada Polda Papua bagaimana mengurai benang kusut antrean di Kota Jayapura, termasuk di daerah lain di Papua,” ucapnya.
Edi mengharapkan mendapat dukungan penuh Polda Papua dalam mengatasi persoalan BBM saat ini. “Kemarin juga Pertamina juga sudah audiens dengan Pj Gubernur beserta jajaran dan semangatnya sama dengan kita. Sehingga akan berusaha untuk menertibkan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Edi juga mengimbau pengusaha yang mau berinvestasi agar memperhatikan lahan parkir terlebih dulu. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kemacetan di area SPBU.
“Kalau dibandingkan dengan luasan SPBU di luar Papua, disini kan sangat kecil. Mudah-mudahan dengan kejadian ini ke depan teman-teman migas yang mau berinvestasi tanahnya harus luas. Kedepan juga kita nanti akan bersama-sama dengan Polda dan Polres hadir di SPBU,” sambungnya.
Sementara itu, Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Papua, Kombes Pol Yosi Muhamartha, menyampaikan pertemuan bersama pihak Pertamina untuk membahas antrean di SPBU.
Polda Papua juga telah memberi saran kepada Pertamina untuk membuka jam operasional lebih awal untuk mengurai antrean di SPBU. Sementara pada hari minggu pelayanan setengah hari sebelum ibadah pagi.
“Jadi kalau selama ini bukanya jam setengah 7, kalau bisa jam 6 sudah dibuka. Kemudian pelayanan SPBU di hari minggu mungkin juga dilakukan setengah hari sebelum pelaksanaan ibadah pagi, sehingga antrean bisa berkurang, ” kata Yosi.
Yosi menambahkan bahwa Polda Papua telah membentuk tim terpadu dengan melibatkan Direktorat Samapta, Direktorat Lalu Lintas dan Direktorat Kriminal Khusus. Tim ini untuk melakukan pemantauan apabila ada hal- hal yang terjadi pelanggaran secara hukum.
“Atas informasi dari Pertamina, ada 18 SPBU di Jayapura. SPBU yang melayani solar ada 10 dan kita akan cek lagi mana yang paling padat,” pungkasnya. *** (Imelda)