Menu ✖

Mode Gelap
Antisipasi 1 Desember, TNI Polri Patroli 2×24 jam di Kota Jayapura Pesan Sejuk Polri di Deklarasi Pemilu Ceria Tanah Papua Gedung Perpustakaan SMPN 5 Sentani Terbakar Hibah Pilkada Jayapura Cair 10 Persen, Deposit Kas Daerah Rp23 Miliar Disorot 1 Desember di Jayapura: Polisi Amankan Ratusan Botol Miras Ilegal, Penjual Ngacir

PUBLIK · 5 Oct 2024 08:41 WIT

70 Persen Responden Puas dengan Kinerja Jokowi


					 Ignatius Kristanto, General Manager Litbang Kompas   Foto: FMB9 Perbesar

Ignatius Kristanto, General Manager Litbang Kompas Foto: FMB9

KABARPAPUA.CO, Jakarta– General Manager Litbang Kompas, Ignatius Kristanto, berdasarkan survei terbaru pihaknya, sebanyak 75,6 persen responden menyatakan puas yang didasarkan pada puluhan pertanyaan terkait dengan kinerja Jokowi. Jika dikerucutkan pada pertanyaan seputar “puas atau tidak puas,” jumlah responden yang menjawab puas bahkan mencapai lebih dari 70 persen.

“Jika dikelompokkan dalam empat kategori—politik-keamanan, ekonomi, kesejahteraan sosial, dan penegakan hukum—tiga sektor pertama menunjukkan tren positif,” ujar Ignatius Kristanto dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema Satu Dekade Memimpin Indonesia, Lebih Dari 70% Publik Puas, Jumat (4/10).

Ia menyebut, sektor politik-keamanan, kesejahteraan sosial, dan ekonomi​ menjadi faktor kunci kepuasan publik terhadap Jokowi tetap tinggi. Misalnya politik dan keamanan tingkat kepuasan mencapai 85%, sementara kesejahteraan sosial angkanya 82%.

Lebih lanjut Ignatius Kristanto mengungkapkan masyarakat kelas bawah, yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia, cenderung memiliki pandangan positif terhadap kinerja Jokowi. Hal ini kontras dengan respons dari masyarakat kelas menengah atas yang lebih aktif menyuarakan pendapat di media sosial.

“Ada disparitas antara kenyataan di lapangan dengan apa yang berkembang di media sosial. Kelas bawah memiliki keterbatasan akses internet dan media sosial, sehingga mereka lebih banyak menilai dari pengalaman langsung yang mereka rasakan,” katanya.

Perbedaan ini mencerminkan adanya jarak antara opini publik yang terbentuk di dunia maya dengan realitas yang masyarakat sehari-hari. Menurut Ignatius Kristanto, sentimen negatif terhadap Jokowi lebih banyak muncul dari kalangan menengah atas yang aktif di platform seperti X (dulu Twitter).

“Namun, basis pengguna X ini relatif kecil dibandingkan platform lain seperti Facebook, yang lebih banyak digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah. Di Facebook, nada positif terhadap Jokowi justru lebih tinggi,” jelasnya.

Struktur demografi pengguna media sosial di Indonesia juga mempengaruhi sentimen yang berkembang. Setiap platform memiliki karakteristik audiens yang berbeda. Masyarakat kelas bawah, yang cenderung tidak memiliki akses luas ke platform seperti X, lebih banyak terpapar informasi dari pengalaman nyata dibandingkan opini yang berkembang di media sosial.

“Ini membuat persepsi yang berkembang di media sosial tidak bisa dijadikan tolak ukur mutlak tentang pandangan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi,” lanjutnya.

Menurutnya, pencapaian di bidang ekonomi, seperti pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan sosial, menjadi faktor yang paling diapresiasi oleh masyarakat kelas bawah.

“Dalam tiga tahun terakhir, jumlah lulusan SMK yang terserap di dunia kerja meningkat secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah mulai memberikan dampak nyata bagi kalangan menengah bawah,” tambahnya.

Sekali lagi Kristanto menegaskan bahwa publik perlu memahami bahwa yang terjadi di media sosial tidak selalu mencerminkan pandangan masyarakat secara keseluruhan. Sentimen yang berkembang di media sosial tidak mencerminkan kehidupan sehari-hari di masyarakat, karena setiap platform punya basis audiensnya masing-masing sehingga bukan merepresentasikan suara rakyat sesungguhnya. “Ini membuat persepsi di dunia maya seringkali berbeda dari apa yang terjadi di lapangan,” tutupnya. *** (Sumber: FMB9) 

Artikel ini telah dibaca 66 kali

badge-check

Penulis Berita

Baca Lainnya

Jangan Khawatir, Layanan BPJS Selama Libur Lebaran Tetap Buka

20 March 2025 - 19:02 WIT

Giliran Dewan Adat Suku Moy Dukung Makan Bergizi Gratis di Bumi Papua

12 March 2025 - 08:03 WIT

Wamen Mugiyanto: Pendekatan Berbasis HAM Jadi Landasan Selesaikan Persoalan Papua

11 March 2025 - 22:15 WIT

LMA Port Numbay Dukung Pemberian Makan Bergizi Gratis

11 March 2025 - 10:00 WIT

Kapolda Patrige Renwarin Letakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Polri di Papua

7 March 2025 - 10:09 WIT

PT Pos Indonesia Jayapura Salurkan Bansos 6,5 Miliar kepada 9.741 KPM

5 March 2025 - 18:46 WIT

Trending di PUBLIK