KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan ternyata masih ditemukan di wilayah Kota Jayapura. Hingga kini warga yang tinggal di 6 kampung di wilayah ibu kota Provinsi Papua masih suka berperilaku demikian.
Berdasarkan data Pemerintah Kota Jayapura, enam kampung yang warganya masih berperilaku buang air besar sembarang meliputi, Kampung Kayu Pulo, Kampung Tobati, Kampung Enggros, Kampung Kayu Batu, Kampung Moso dan Kampung Skouw Sae.
“Dari 14 kampung di Kota Jayapura, sekarang tinggal 4 kampung dan 2 kelurahan yang masih belum bebas BABS (buang air besar sembarangan),” ungkap Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Papua dan Papua Barat, Aminudin Ramdan di Horizon Ultima Entrop, Rabu 5 April 2023.
Menurut Aminudin, Kota Jayapura menduduki peringkat pertama dari seluruh kota di Provinsi Papua dengan angka capaian akses sanitasi dasar sebanyak 84,6 persen. “Jika 15 persen sisanya terpenuhi, Kota Jayapura akan menjadi satu-satunya kota di Papua dengan open defecation free (ODF) atau bebas dari praktik buang air besar sembarangan,” ujarnya.
UNICEF berperan untuk mendorong kolaborasi lintas sektor terutama dengan sektor-sektor internal di pemerintahan dengan sektor-sektor di luar pemerintahan juga dan memberikan dukungan teknis pendampingan pendampingan .
Ia berharap Organisasi Perangkat Daerah teknis di Kota Jayapura bersama para kepala kampung dapat mendorong agar Kota Jayapura dapat bebas dari perilaku buang air besar sembarangan.
“Ayo kita sama-sama dorong ini supaya bersama-sama tahun 2023 jangan tunda-tunda lagi hingga 2024 atau 2025. Tinggal 6 kampung saja, jadi kita mari sama-sama dorong,’’ harapnya.
Penjabat Sekda Kota Jayapura Robby Kepas Awi menjelaskan tujuan pertemuan lintas sektor yang digelar untuk mendiskusikan rencana kegiatan bersama. Pertemuan ini juga sekaligus update kegiatan dan mengidentifikasi serta mencari solusi permasalahan.
“Pada Tahun 2022 Pemkot Jayapura telah berkomitmen menuntaskan BABS dan saat ini yang tersisa 6 kampung dengan mendorong pembangunan sanitasi agar masyarakat bebas dari praktik buang besar sembarangan (BABS),” kata Robby. *** (Natalya Yoku)