KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura – Sebanyak 350 siswa SMP Kota Jayapura mengikuti Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara online pada Senin 18 September 2023.
Ratusan pelajar ini berasal dari 38 sekolah di Kota Jayapura. Penjabat Sekda Kota Jayapura, Roby Kepas Awi, memantau ANBK SMP yang berlangsung serentak secara nasional.
“Sesuai dengan jadwal nasional hari ini (Senin, 18 September 2023). Kami monitoring pelaksanaan ANBK serentak secara nasional di beberapa sekolah, mulai dari Distrik Heram sampai Muara Tami,” kata Roby Kepas Awi.
Dari pantauan di SMP YPPK St. Paulus Abepura, Roby mencatat, 50 siswa ikut ANBK menggunakan 2 ruang komputer. “Tujuan dari ANBK sendiri untuk melihat kesiapan sekolah dalam hal proses kegiatan belajar mengajar selama ini untuk kepentingan evaluasi,” ujarnya.
Kesiapan Siswa dan Infrastruktur Pendukung Sekolah

Para siswa mengikuti ANBK di SMP YPPPK St Paulus Abepura, Senin 18 September 2023. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)
Selain kesiapan siswa, lanjut Roby, ANBK ini juga untuk mengecek kesiapan infrastruktur pendukung sekolah. Ia pun memastikan ANBK akan terus berjalan di Kota Jayapura setiap tahun.
“Saya berharap kepala sekolah dan seluruh bapak ibu guru yang ada di SMP YPPK St. Paulus untuk terus memotivasi anak anak kita. (Tujuannya) supaya mereka terus semangat dalam belajar sehingga dapat menghasilkan karya-karya terbaik,” ucapnya.
Kabid SMP Kota Jayapura, Yopie Hanuebi menjelaskan, ANBK untuk mengukur kesiapan dan kemampuan para siswa dari kelas 8. Jumlah peserta ANBK setiap sekolah berbeda karena pemilihan acak secara nasional.
“Mengingat ANBK secara online melalui jaringan internet, kami telah berkoordinasi dengan pihak Telkom dan PLN. Hasil ANBK tidak berdampak pada penilaian rapor pendidikan siswa karena diukur secara nasional,” katanya.
Komputer Tak Sesuai Standar ANBK

Para siswa mengikuti ANBK di SMP YPPPK St Paulus Abepura, Senin 18 September 2023. (KabarPapua.co/Natalya Yoku)
Kepala SMP YPPK St Paulus Abepura, Maria Noviyanti mencatat 90 peserta mengikuti ANBK dengan dua sesi. Mereka berasal dari kelas 8 dan kelas 9 masing-masing 45 siswa, 10 sebagai peserta cadangan.
“Ada beberapa kendala yang kami pada ANBK tahun ini yakni terkait spesifikasi komputer. Sebenarnya kami punya 3 ruang laboratorium, namun ada beberapa komputer yang tidak memenuhi standar ANBK, sehingga kami menggunakan 2 ruangan saja,” bebernya.
Ia berharap kehadiran pemerintah kota dalam memantau proses ANBK dapat membawa peningkatan sekolah dalam pelaksanaan ANBK. “Semoga kami bisa mendapat bantuan perangkat komputer yang sesuai dengan standar, sehingga ANBK berikut bisa pakai 3 laboratorium,” ucapnya. *** (Natalya Yoku)